Jumat, 16 September 2011

Produk Unggulan Olahan Pangan Bangkalan

       Salah satu masterplan pengembangan kawasan Kabupaten Bangkalan yang saat ini sedang direview dan disusun kembali adalah pengembangan kawasan Agropolitan di tiga wilayah, meliputi Kecamatan Socah, Kecamatan Burneh dan Kecamatan Bangkalan (Soburbang). Review ini dilakukan berkait erat dengan telah berakhirnya masa lima tahun Dokumen Rencana Induk Kawasan Agropolitan Kabupaten Bangkalan (2006-2011).  Konsep pengembangan wilayah yang berbasis pada ekspo hasil pertanian dan penguatan  konsep pengembangan kawasan wisata ini masih banyak memerlukan support dari Pemda maupun dunia swasta, dunia usaha serta masyarakat luas. Selama ini pengembangan agropolitan di kawasan segi tiga emas tersebut terkesan berjalan sangat lamban, kendala adalah terutama dalam hal penyediaan lahan dalam pembangunan sentra - sentra penjualan produk unggulan hasil pertanian, lambatnya program akselerasi pemberdayaan para petani maupun minimnya inovasi tekonologi pengolahan hasil pertanian.

      Kalau diidentifikasi lebih jauh, sebenarnya terdapat banyak potensi daerah yang bisa diangkat ke permukaan untuk mendukung percepatan kawasan agropolitan. Dengan adanya kegiatan seleksi inovasi teknologi yang dilakukan Pemkab Bangkalan, yang dilakukan dalam rangka keikurtsertaan dalam seleksi inovasi teknologi tingkat propvinsi Jawa Timur, diketahui terdapat beberapa produk olahan pangan yang berasal dari kelompok tani binaan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Bangkalan, ternyata memiliki daya saing yang tinggi. Salah satu produk olahan pangan yang berasal dari kelompok tani desa Kramat, kecamatan Bangkalan adalah aneka produk hasil olahan buah salak. dalam bentuk kemasan makanan dan minuman ringan. Diantara produk hasil olahan buah salak ini adalak 'salak kurma' dan minuman segar dari kulit salak.

                                                                   Salak Kurma Bangkalan


                                                              Dudul Salak Kramat, Bangkalan

                                                       Aneka minuman segar dari buah salak

        Produk yang berbahan baku buah salak ini merupakan produk pangan pangan olahan yang sangat baru, hasil kerja kelompok tani ‘Ambudi Makmur II’  desa Kramat, Bangkalan. Awalnya, kelompok tani yang dipelopori ibu Saniyah ini melihat buah salak hasil kebunnya, tidak seluruhnya bisa laku dijual ke konsumen. Kenyataannya yang dihadapi adalah disamping ada salak yang bisa disantap langsung, salak yang kemudian disebut sebagai salak kualitas super, terdapat pula banyak salak yang kurang dan tidak disukai orang karena rasanya ‘sepet’ dan tidak manis, karenanya, salak ini tidak memiliki nilai jual. Memperhatian keadaan ini. tentu sangat memprihatinkan. bu Saniyah kemudian mencoba untuk mengolahnya dan mengkoversi jenis salak kw2 dan kw3 ini agar menjadi sesuatu yang berbeda dari aslinya, tujuannya adalah untuk mendongkrak nilai konsumsi dan nilai jual salak ini, setara salak super. Kini, produk olahan salak buah tangan bu Saniyah mulai dikenal dan dilirik konsumen tidak saja dari dalam daerah, akan tetapi juga dari luar daerah dan dijual di beberapa sentra oleh oleh di Bangkalan.

        Selain olahan pangan dari buah salak, banyak aneka macam produk olahan pangan lain yang kini diproduksi secara home industry oleh perorangan maupun oleh kelompok tani (poktan) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tersebar di Kabupaten Bangkalan. Meskipun kapasitas produksinya masih sangat terbatas dan diolah secara konvensional, namun aneka produk olahan pangan ini mulai  dilepas di pasar. Mutu dan kemasanpun tidak kalah dengan produk olahan pangan modern yang bermerk. Produk olahan pangan Bangkalan memiliki spesifikasi khusus, yakni berbasis pada sumber daya alam lokal, hasil pertanian maupun hasil perkebunan. Seiring dengan makin meningkatnya pelaksanaan program penganekaragaman pangan pada lahan pekarangan pada tingkat rumah tangga, telah mendorong pula motivasi mayarakat-petani untuk mengembangkan diversifikasi olahan pangan. Keadaan ini tentu juga dapat mendorong bagi tumbuh kembangnya usaha kecil di mayarakat.

' Noga ' dari  Tanah Merah


 Cookies dari  Burneh


 ' Petolah Goreng ' dari  Kwanyar


Rempeyek kulit dan Bola- Bola Blinjo dari Burneh


 ' Karang Mas' dari  Kamal


Aneka kripik dan kacang atom dari  Kokop


Kacang mente dari  Kokop

 Ting ting Karak dari Sepulu